Senin, 05 Oktober 2015

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Bayi Lekat (PBL)

penulis : Yeni Rahmawati (yennyarisandi93@gmail.com) 
KMC adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar bayi tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil. KMC dapat dilakukan dirumah sakit atau dirumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dirawat dengan KMC meskipun belum bias menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternative pemberian minum.
1.      Durasi
a.       Dijalankan sampai BB bayi 2500 gram atau mendekati 40 minggu, atau sampai sekang kurang nyaman dengan KMC, misalnya:
1)      Sering bergerak
2)      Gerakan ekstremitas berlebihan
3)      Bila akan dilakukan KMC lagi bayi menangis
b.      Bila perlu istirahat, dapat digantikan ayah, saudara atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan, bayi diberi pakaian hangat dan topi, dan diletakkan di boks bayi dalam ruangan yang hangat.
c.       Bila bayi sudah kurang nyaman dengan KMC, anjurkan ibu untuk menyapih bayi dari KMC, dan dapat melakukan kontak kulit lagi pada waktu sehabis mandi, waktu malam yang dingin, atau kapan saja dia menginginkan.
2.      Pakaian dan posisi
a.       Berilah pakaian bayi, topi, popok dan kaos kaki yang telah dihangatkan lebih dulu.
b.      Letakkan bayi didada ibu
1)      Dengan posisi tegak langsung kekulit ibu, dan lihat apakah kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu.
2)      Posisikan bayi dalam “frog position” yaitu fleksi pada siku dan tangkai, kepala dan dada bayi terletak didada ibu dengan kepala agak ekstensi.
c.       Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang sudah dihangatkan sebelumnya
1)      Tidak perlu baju khusus bila baju yang dikenalkan sudah cukup hangat dan nyaman selama bayi kontak dengan kulit ibu
2)      Pada waktu udara dingin, kamar harus hangat
3)      Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dia dapat menggunakan handuk atau kain (dilipat diagonal, dan difiksasi dengan ikatan atau peniti yang aman dibaju ibu), kain lebar yang elastic, atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
4)      Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu, bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan. Kemudian memakai selaendang yang dililitkan diperut ibu agar bayi tidak jatuh.
3.      Aktifitas ibu
a.       Ibu dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan, makan dan mengobrol
b.      Pada waktu tidur, KMC dapat dilaksanakan dengan cara posisi ibu setengah duduk (15” horizontal) atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal dibelakang punggung ibu.
4.      Nutrisi dan pertumbuhan bayi
a.       Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi
b.      Ajari ibu cara menyusui dan pelekatan yang benar
c.       Bila ibu cemas dengan pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar mampu melakukannya
d.      Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI peras dengan menggunakan salah satu alternative cara pemberian minum
e.       Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusui catat waktu ibu menyusui bayinya
f.       Timbang berat badan bayi setiap hari dan nilai tingkatannya
5.      Pemantauan
a.       Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal serta kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu agar waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.
b.      Jelaskan pula bahwa KMC penting agar pernafasan bayi baik dan mengurangi resiko terjadinya apnea, dibandingkan bila bayi diletakkan dalam boks.
c.       Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada, punggung atau menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru didaerah lidah, bibir atau sekitar mulut atau pernafasan berhenti lama.
1)      Tidak perlu menggunakan pemantau suhu selama bayi kontak dengan kulit ibu.
2)      Bila suhu normal selama 3 hari berturut – turut, ukur suhu setiap 12 jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.
3)      Bila suhu abnormal, lihat sub suhu tubuh abnormal.
6.      Memulangkan bayi
Butuh waktu beberapa hari atau minggu sampai bayi siap dipulangkan, tergantung berat lahir.
Ibu dan bayi dapat dipulangkan apabila bayi:
a.       Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan dirumah sakit
b.      Berat badan naik > 20g/hari selama 3 hari berturut-turut
Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan KMC dirimah, dan dapat kembali untuk melakukan kunjungan tindak lanjut secara rutin.
7.      Kunjungan tindak lanjut
a.       Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu. Beri dukungan pada ibu.
b.      Pada minggu ke II lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi umur 40 minggu konsepsi atau berat bayi 2500 gram. Timbang bayi dan nasehati ibu untuk menghentikan KMC bila bayi mulai kurang toleran.
c.       Bila sudah lepas KMC, lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap bulan sampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian minum dan tumbuh kembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar